Bagikan

Totalitas  mengabdi kepada Allah

Oleh: Royan Utsany

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا  أَمَّا بَعْدُ

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’asyirol Muslimin

Alhamdulillahirobbil alamin, pada hari ini, tanggal 10 dzul hijjah, kita bertasbih, bertahmid, bertahlil mengagungkan asma Allah, sembari bersukur atas segala nikmat dan karunianya yang diberikan Allah kepada kita, hari ini jamaah haji sedang mabit di mina untuk melontar jumroh, sebagai simbul perlawanan terhadap keburukan, setelah mereka wukuf di arafah pada tanggal 9 dzulhijah  dengan hanya bepakaian dua helai kain putih yang tidak berjahit, hal itu merupakan symbol fitrah kejadian manusia, bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berpakaian, tidak  membawa harta benda dan ilmu pengetahuan, dan pada akhirnya manusia pasti akan kembali menghadap kepada Sang Maha Pencipta.

Ma’asyirol muslimin rohimakumullah, bulan dzulhijah termasuk juga dalam bulan haram, yang menurut ibnu rajab al-hanbali dalam kitabnya latoiful ma’arif  adalah salah salah satu faktor yang menyebabkan amalan seorang hamba dilipatgandakan Allah, pada bulan ini terdapat puasa arofah yang dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan yang akan datang sebagaimana sabda nabi muhammad saw,

صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده.

Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

 tidak hanya itu pada bulan dzulhijah ini ada ibadah yang juga sangat mulia yaitu ibadah qurban yang ajaranya sudah ada sejak manusia pertama yaitu putra nabi adam,  qobil dan habil, kemudian ajaranya sampai ke nabi Ibrahim dan ajaran nabi Ibrahim sampai kepada nabi Muhammad saw

Ma’asyirol muslimin rohimakumullah, setiap tahun kita merayakan idul adha, dalam hitungan sederhana khotib jikalau kita sekarang ada yg usia 20 tahun, maka ia sudah melewati 20 x idul adha, yg usianya 40 tahun, maka setidaknya dia telah melewati 40 x idul adha, yg usianya, 50, 60, 70 maka sudah berpuluh-puluh kali dia melewati idul adha dalam hidupnya, tetapi apakah kita mengetahui hakikat idul adha ini dengan baik dan benar? Ataukah kita hanya merayakan idul adha sebatas ritual solat 2 rokaat dan menyembelih hewan qurban? Maka di kesempatan pagi hari ini khotib mengajak, untuk merenungi makna dan hakikat idul adha yang kita lakukan ini

Pelajaran yang pertama yg bisa kita ambil adalah

  • Meneladani Totalitas nabi ibrahim dalam beragama

Kita tahu bahwa nabi ibrahim adalah nabiyallah, rasulullah, kholilullah dalam perjalananya banyak aral melintang dan tantangan yang menghampirinya. ibrahim ketika mempraktikan ajaranya, mulai mendekat  kepada rabnya, itu tidak mudah untuk dilakukan, ayahnya mengecamnya, seisi kampungnya mengusirnya, bahkan membakarnya, tidak cukup dengan itu,  beliau diasingkan bahkan oleh orang-orang terdekatnya, pelajaran yang dapat kita ambil adalah dari semua itu adalah, untuk mendekat kepada Allah tidak mudah, seorang nabiyullah, kholilullah, rasulullah,  untuk sekedar mendekat kepada Allah saja banyak tantanganya apalagi kita yg bukan nabi, kita yang bukan rasul, kita yg bukan kholilullah, fitrah dalam hidup ini mengajarkan kepada kita ketika kita mendekat kepada Allah, tidak akan luput dari tantangan, kita yang belum terbiasa solat berjamaah di masjid, subhanallah, tidak mudah melangkahkan kaki ke masjid, banyak godaanya dari kanan kirinya ketika mulai mendekat melalui solat berjamaah di masjid,  para ahwat yg blm menggenakan hijab, pertama kali mulai hijrah juga terasa berat, kita yang belum terbiasa berkurban juga terasa berat ketika pertama kali berkurban, dalam hatinya, mengapa mesti berkurban? Kenapa uangnya tidak digunakan untuk keperluan lain saja, banyak tantangan ketika seorang hamba ingin mendekat kepada Allah, Allah berfirman

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ [٢:٢١٤]

Apakah kalian mengira akan masuk surga dengan hanya menyatakan keislaman tanpa diuji seperti halnya orang-orang sebelum kalian? Mereka diuji dan dingoncangkan dengan berbagai cobaan. Sampai- sampai Rasulullah sendiri dan orang-orang yang bersamanya, berkata, “Bilakah pertolongan Allah akan tiba?” Saat itu Allah menepati janji-Nya dan mengatakan kepada mereka bahwa pertolongan itu sudah dekat.

Marilah kita merenung sejenak, bertadabur dengan sungguh-sungguh, saudara kita di palestina begitu luar biasa perjuanganya, hal tersebut menunjukkan kepada kita semangat mereka  mendekat kepada Allah, untuk ke masjid saja mesti berjuang, mesti berjuang, dengan dengan hujan peluru yang siap menerpa, tidak patah semangat, mesjidnya hancur, dibangun lagi, masuk masjid masih sempat dihancurkan, mereka syahid disana, tetapi tidak putus semangatnya untuk datang kemasjid mendekat kepada Allah, kita, sekali lagi, masjidnya dihadirkan di samping rumah kita, fasilitasnya bagus luar biasa, yg kalau kepanasan bisa sejuk didalamnya, yg kalau kedinginan ada kehangatan yang kita rasakan, yg kalau pengajian bahkan ada sneaknya, ustnyapun datang sendiri, yang tantanganya tidak ada peluru karena hujanya masih air, masih disediakan payung subhanallah, kalaulah  masih belum tersentuh untuk datang mendekat kepada Allah, lalu dengan cara apalagi Allah mesti memfasilitasi agar kita mendekat kepadaNyA,

Allahu akbar, allahu akbar walilahil hamd

Tidak cukup sampai disitu, Nabi Ibrahim diuji oleh Allah,  ujian dari Allahpun datang secara bertubi tubi, mulai dari sulitnya memperoleh keturunan, kita tahu, dalam riwayat yang sohih, nabi ibrahim baru mempunyai keturunan di usia 86 tahun, sekali lahir harus dikorbankan, disembelih untuk melaksanakan perintah Allah, ibrahim sadar anak itu titipan Allah, pemberian Allah, dan akan kembali kepada Allah, anak adalah wasilah agar kita mendekat pada Allah, bukan sebaliknya, beliau meyakini bahwa jikalau kita berkorban, maka akan dicatat disisi Allah sebagai pengabdian yang kekaldan pasti diganti dengan yang lebih baik, pun materi kita di dunia ini seharusnya menjadi sarana kita berjuang di jalan Allah, pangkat dan jabatan yg kita emban saat ini, harusnya menjadi jembatan kita meraih ridho Allah.

Pelajaran kedua dari hikmah idul adha adalah

  • Kita membiasakan hidup memberi dan berderma

Ibadah qurban yang kita lakukan hari ini, salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah, berkurban adalah bentuk penghambaan kita kepada Allah, katakanlah harga kambing 3-4 juta, harta 3 juta itu tidak ada apa apanya dibanding dengan pemberian dari Allah berupa kesehatan, kelapangan dan rejeki yang Allah berikan, Allah telah memberi kita banyak sekali nikmat, maka dengan berkurban kita mensyukuri nikmat Allah, jangan sampai ada yang berkata, harga kambing lebih mahal dari harga mobil, harga kambing lebih mahal dari harga rumah, mengapa? Karena orang bisa beli mobil tapi tidak bisa berkurban, orang bisa membeli rumah tetapi tidak bisa beli kambing atau sapi, dan jangan sampai kita kalah sama seorang nenek yang bernama Poinem, seorang yang paling miskin di daerah Jawa Timur. Yang setiap tahun bisa berkurban.  Barangkali  beliau tidak punya penghasilan tetap, berbeda dengan kita yang tetap berpenghasilan namun terkadang enggan berkurban, beliau mempunyai niat yang kuat untuk berkurban,  dimana ada niat yang tulus, maka disitu ada jalan, maka niat itu yang menggerakkan kita untuk mewujudkanya, meskipun dengan perjuangan, karena kita tau  hidup ini adalah perjuangan dan perjuangan seorang muslim akan berakhir ketika kedua kakinya masuk surga. Harta yang kita makan akan menjadi kotoran, harta yang kita pakai akan menjadi kain gombal dan harta yang kita sedekahkan itulah harta kita sebenarnya, kalaupun kita tahun ini tidak bisa berkurban karena keadaan, kita berdoa kepada Allah supaya tahun-tahun berikutnya bisa berkurban.

Marilah kita berdoa kepada Allah, agar doa-doa kita diijabahi, dan dosa2 kita diampuni

الحمد لله رب العالمين حمد يوافي نعمه و يكافى مزيدة يا ربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك و لعذيم سلطانك

للهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتَكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الأخرة حسنة و قنا عذاب النار

سبحانك ربك رب اعزة عما يصفون و سلام علي المرسلين و الحمد لله ربي العالمين