Bagikan

Kehidupan di era modern ini seringkali dipenuhi dengan berbagai tekanan, tuntutan, dan tantangan yang datang dari berbagai aspek kehidupan. Segala hal terasa begitu cepat berjalan, dan kita kadang merasa seakan tenggelam dalam hiruk-pikuk aktivitas dan kita sering merasa terjebak dalam pusaran stres yang mengancam kesehatan mental kita sendiri. Dalam konteks ini, manajemen stres dan kesehatan mental menjadi sangat penting.

Manajemen stres bukan hanya tentang cara mengatasi tekanan atau situasi sulit, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga kesehatan mental kita sehari-hari. Kesehatan mental, dalam definisi sederhana, adalah keseimbangan emosional, psikologis, dan sosial yang memungkinkan kita mengatasi tekanan, beradaptasi dengan perubahan, dan menjalani kehidupan yang bermakna.

Islam memberikan pedoman yang kuat untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional agar individu dapat mengatasi tekanan, stres, dan tantangan yang muncul dalam kehidupan. Dalam Islam, kesehatan mental dipandang sebagai bagian integral dari keberhasilan dalam menjalani agama dan kehidupan. Islam mendorong individu untuk menjaga kesehatan mental mereka sebagaimana mereka menjaga kesehatan fisik.

1.Shalat dan Koneksi Spiritual
Shalat adalah salah satu pilar dalam Islam. Selain menjadi ibadah wajib, shalat juga merupakan cara untuk menjaga keseimbangan jiwa. Ketika seseorang berdiri dalam shalat, dia berkomunikasi langsung dengan Allah, merasa mendekatkan diri kepada-Nya, dan merasakan ketenangan dalam hati dan pikiran. Ini adalah momen untuk melepaskan tekanan dan stres.
Bangun dalam diri rasa bahwa kita selalu membutuhkan Allah (al-faqr).

2.Dzikir dan Mengingat Allah
Dzikir adalah cara untuk meredakan pikiran yang gelisah, menghilangkan kecemasan, dan mendekatkan diri kepada Allah dalam keheningan.

3.Sabar, Syukur, dan Ridho
Sabar adalah konsep yang mendalam dalam Islam. Sabar mengajarkan kita untuk menjalani ujian hidup dengan ketenangan dan kesabaran. Dalam Al-qur’an menerangkan mengenai sabar yang terdapat pada surah Al-Baqarah ayat 45-46; dan Al-anfal ayat 46. Selain juga kita sebagai manusia harus menerima dan selalu bersyukur atas apa yang sudah diberikan oleh Allah SWT (Al-Bayyinat ayat 8 dan Ibrahim ayat 7)

4.Meditasi dan Kontemplasi (Tadabbur)
Meditasi dan kontemplasi adalah praktik yang dianjurkan dalam Islam untuk merenungkan ayat-ayat Al-Quran dan makna hidup. Tadabbur membantu kita meresapi pesan-pesan yang terkandung dalam ayat-ayat dan memungkinkan kita untuk merenungkan peran kita dalam dunia ini.

5.Bertawakal kepada Allah
Tawakkal adalah keyakinan dalam hati bahwa Allah adalah pemegang segala urusan. Ini berarti kita harus berusaha semaksimal mungkin dalam segala hal, tetapi akhirnya menyerahkan hasilnya kepada Allah. Ketika kita memahami bahwa kita telah memberikan yang terbaik dari diri kita, kita bisa merasa lebih tenang menghadapi ketidakpastian dan stres. (QS. Al-Naml;89, Al-Imron;159,173, Al-Taghabun;13, Al-Maidah;23, dan Al-Ahzab;3).

Semoga pembahasan ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat, menginspirasi pemahaman yang lebih mendalam, dan membantu kita semua mengelola stres serta menjaga kesehatan mental dengan lebih baik dalam perjalanan kehidupan kita.


Referensi:
Yuwono, S. (2010). Mengelola Stres dalam Perspektif Islam dan Psikologi. Jurnal Nasional UMP, 8(2), 14–26.
Mujib Abdul, Yusuf Mudzakir, (2001). Nuansa-nuansa psikologi Islam. Jakarta: Raja grafindo Persada,