
Seperti yang kita ketahui mengenal Sejarah sangatlah penting bagi generasi milenial, dimulai dari awal peradaban sains kuno hingga bercabangnya ilmu teknologi pada zaman sekarang.
Tahukah kamu apa itu peradaban sains kuno??
Sejarah sains pada dasarnya merupakan sejarah pemikiran umat manusia, terlepas dari asal usul kebangsaan maupun asal mula negara. Lintasan sejarah sains yang terbaik adalah mengikuti pembagian kurun waktu dari satu zaman yang terdahulu ke zaman berikutnya. Zaman tertua dari pertumbuhan sains adalah zaman kuno yang merentang antara tahun kurang lebih 4000 SM – 400 M.
Zaman kuno ini terbagi menjadi 3 peradaban yaitu:
- Masa Mesir & Babilonia (4000-6000 S.M)
Di Mesir mulai tumbuh berbagai gagasan ilmiah sains dari pengetahuan arsitektur, ilmu gaya, ilmu hitung, dan ilmu ukur. Semua ilmu ini penting untuk keperluan membangun berbagai kuil, istana, dan piramid. Ilmu bedah dan ilmu kedokteran juga mulai dikembangkan. Di Babilonia dikembangkan berbagai gagasan ilmiah dari ilmu bintang dan ilmu pasti. Suatu hal lain yang perlu diketahui bahwa masih melekat pada pertumbuhan ilmu pada masa yang pertama ini adalah adanya penjelasan penjelasan yang bersifat gaib.
Ada dua jenis ilmu yang dipelajari pada waktu itu mendekati kematangannya,- Ilmu kedokteran dan
- Ilmu geometri
- Masa Yunani Kuno (600-30 S.M) Pada zaman yunani kuno terdapat beberapa tokoh penemu terkenal yang membawa majunya peradaban pada masa ini.
- Phytagoras (580 SM-500 M) Seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai Bapak Bilangan, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya).
- Aristoteles (384 SM-322 M) Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani,Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.
- Plato (427 SM-347 M) Plato, yang hidup di awal abad ke-4 S.M., adalah seorang filsuf earliest (paling tua) yang tulisan-tulisannya masih menghiasi dunia akademisi hingga saat ini. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana dalam bahasa Yunani Politeia berasal dari kata “polis”, yang lebih kurang dapat diterjemahkan dengan kata “kota”, atau lebih tepatnya “negara-kota”. Untuk mencerminkan makna ini, banyak bahasa menerjemahkan Politeia sebagai Negara. Konsep politeia dalam bahasa Yunani kuno dianggap sebagai suatu cara hidup. Jadi, pada kenyataannya terjemahan yang lebih tepat mestinya adalah ‘bagaimana cara kita hidup sebagai masyarakat’.
- Masa Romawi (30 SM-400 M) Masa Romawi yang merupakan masa terakhir dari pertumbuhan sains pada zaman Kuno dan merupakan masa yang paling sedikit memberikan sumbangsih pada sejarah sains dalam Zaman Kuno. Namun bangsa Romawi memiliki kemahiran dalam kemampuan keinsinyuran dan keterampilan ketatalaksanaan serta mengatur hukum dan pemerintahan. Bangsa ini tidak menekankan soal-soal praktis dan mengabaikan teori ilmiah, sehingga pada masa ini tidak muncul ilmuwan yang terkemuka.
Dari pemaparan peradaban sains kuno ini dapat di tarik kesimpulan bahwa terdapat banyak sekali tokoh-tokoh penemuan terkenal yang harus kita ketahui, begitu pun dengan penemuan nya yang mana hal tersebut merupakan ilmu yang kita terapkan sampai saat ini. Peradaban sains dalam masyarakat kuno telah berkembang sejak ribuan tahun yang lalu di berbagai belahan dunia. Mereka telah mencapai kemajuan signifikan dalam bidang matematika, astronomi, kedokteran, teknologi, dan ilmu pengetahuan lainnya. Penemuan dan inovasi mereka menjadi fondasi bagi perkembangan sains modern.