Bagikan

Oleh Salsya Naulia Chamid


Kamis (10/11), Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Al-Islam Ke-Muhammadiyahan dan Ke-‘Aisyiyahan (AIK). Seminar ini disambut oleh Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta yang menghadirkan Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., sebagai Sekretaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Rustamadji, M.Sc., Rektor UNIMUDA Sorong, Dr. Khoiruddin Khomsin, Lc., LLM., Ketua LPPI UMY, Anhar Anshori, M.S.I., P.hD., Ketua LPSI UAD, dan dibersamai tuan rumah, Dr. Islamiyatur Rohmah, M.S.I., Ketua LPPI UNISA Yogyakarta.

Seminar ini merupakan wadah untuk sharing Best Practice Pengembangan Kebijakan dan Aplikasi AIK Multikultural di Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah. Kegiatan ini digelar secara luring Hall Siti Bararah Baried, Gedung Siti Walidah Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dan daring melalui kanal youtube LPPI Unisa serta zoom. Seminar AIK Multikultural dengan tema Kebijakan dan Aplikasi PTMA dimaksudkan dapat melahirkan outcome Buku Panduan Mata Kuliah AIK untuk mahasiswa non-muslim UNISA Yogyakarta.

Forum diskusi terkait AIK Multikultural pertama tersebut sangat diapresiasi oleh Sekretaris Diktilitbang (PPM), Muhammad Suyuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. “Kegiatan ini merupakan forum diskusi pertama setelah rilisnya pedoman AIK Multikultural oleh Majelis Diktilitbang.”, tuturnya. Tiga poin juga disampaikan dalam paparannya bahwa pertama, AIK sebagai living values harus dibangun secara inklusif. Kedua, manajemen mikro dan makro AIK menjadi instrumen fungsi ketercapaian visi dan misi. Ketiga, melakukan penerjemahan interpretasi dan implementasi untuk memastikan visi dan misi terwujud dalam mewujudkan inklusivitas dengan SPMI sebagai pedoman.

Sekretaris Diktilitbang PPM juga menegaskan bahwa seharusnya Kampus Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sudah selesai dengan inklusivitas. Perbedaan keyakinan bukan lagi menjadi perdebatan perbedaan tetapi bagaimana basic values dalam perspektif Muhammadiyah ‘Aisyiyah dapat diwujudkan dalam konteks pendidikan.