Awal kebangkitan Eropa
Eropa mulai mengalami masa penemuan (Age of Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion) pada kisaran tahun 1450 sampai 1650. Pada masa itu peradaban di Barat berkembang dengan mengadopsi unsur atau wujud-wujud budaya yang bermanfaat dari dunia Islam dan Byzanz. Kekuatan kolonial utama Eropa pada saat itu adalah Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan Perancis. Bangsa-bangsa ini sebelumnya begitu tertinggal, sehingga baru pada tahun 1350 mereka bisa melayari laut Tengah, ujung barat di Spanyol dan ujung timur di Turki. Padahal lebih dari 1000 tahun sebelumnya orang-orang Romawi telah melakukan hal yang serupa. Dan, pada abad ke-15, bahkan orang-orang Eropa hanya mengetahui sedikit hal tentang permukaan bumi.
Pada sisi lain sejarah Eropa sendiri pada Abad Pertengahan (Middle Age) penuh dengan perjuangan sengit antara kaum intelek dan penguasa gereja. Ketika itu, gereja mendominasi peradaban Barat. Kaum intelek Eropa berontak lebih dari satu kali, tetapi berulang-ulang pemberontakan mereka berhasil dipatahkan oleh gereja. Adanya pertentangan ini dikarenakan ajaran Injil banyak yang bertentangan dengan akal, keberadaannya dianggap menghambat kemajuan penelitian ilmiah. Revolusi ilmiah (scientific revolution) yang dirintis Nicolas Copernicus (1543 M) mencetuskan teori Helios Centrism yaitu matahari sebagai pusat tata surya yang menentang kebijakan gereja selama ini dengan faham filsafat Ptolemaist bahwa bumi sebagai pusat tata surya.
Bersamaan dengan masa Heliosentris (tata surya ini berpusat pada matahari) bangsa-bangsa Eropa juga telah mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang geografi dan teknologi. Sebelumnya, mereka memang tertinggal selama berabad-abad lamanya oleh bangsa Romawi dan bangsa Islam. Tetapi, mereka amat berambisi membangun wilayah-wilayah pendudukan atau koloni dimana hal ini kemudian menjadi cikal-bakal kolonialisme oleh Eropa.
Di Nusantara, pada era awal kedatangan orang Portugis diawali oleh Marcopolo, seorang Venesia yang datang sebagai (anehnya) utusan Khan, Kaisar Mongolia yang saat itu menjadi penguasa China. Salah satu catatan yang bermanfaat dari perjalanannya itu, Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat itu (1292) penduduk kota kecil Perlak di ujung utara Sumatera sudah menganut Islam. Akan tetapi, ketika orang-orang Islam baru saja memuncaki otoritasnya di Nusantara pada abad-abad sesudah kedatangan Marcopolo, kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara mulai terganggu oleh kedatangan pelaut-pelaut Portugis lain yang bersikap anti terhadap Islam.
Faktor – faktor kemajuan eropa :
– Pemulihan ekonomi. Setelah periode kegelapan pada abad pertengahan, eropa mengalami pemulihan ekonomi yang signifikan. Perkembangan dan industri berkembang, memberikan landasan yang kuat bagi kemajuan ekonomi.
– Pembaruan ilmiah dan intelektual. Periode ini ditandai dengan kemajuan besar dalam ilmu pengetahuan dan pemikiran intelektual. Orang-orang seperti Galelio Galilei dan Isaac Newton membuat penemuan penting yang mengubah pandangan dunia.
– Revolusi industri membawa perubahan besar dalam produksi dan teknologi.penemuan penemuan seperti mesin uap dan pengembangan industri tekstil mengubah cara orang hidup dan bekerja.
– Penjelajah dan penaklukan dunia baru membuka peluang baru bagi eropa dalam hal pedagangan dan kekayaan.negara negara eropa seprti spanyol dan portugal menjadi kekuatan kolonial yang dominan
– Seni dan kebudayaan eropa berkembang pesat selama priode ini.senimn seperti Leonardo dan Vinci dan Michelangelo menciptakan karya karya yang revolusioner dan mempengaruhi seni diseluruh dunia.
Kemunduran Islam
Setelah berhasil membangun kejayaan selama 14 abad lebih, Islam mengalami kemunduran. Puncak terjadinya kemunduran adalah tergusurnya khilafah Islamiyah di Turki dari pentas perpolitikan dunia. Saat itu, Inggris menetapkan syarat bagi Turki bahwa Inggris tak akan menarik dirinya dari bumi Turki, kecuali setelah Turki menjalankan syarat-syarat berikut ini ;
1. Turki harus menghancurkan khilafah Islamiyah, mengusir khalifah dari Turki, dan menyita harta bendanya.
2. Turki harus berjanji untuk menumpas setiap gerakan yang akan mendukung Khilafah.
3. Turki harus memutuskan hubungannya dengan Islam.
4. Turki harus memilih konstitusi sekuler, sebagai pengganti dari konstitusi yang bersumber dari hukum-hukum Islam.
Mustafa Kamal Ataturk kemudian menjalankan syarat-syarat tersebut dan negara-negara penjajah pun akhirnya menarik diri dari wilayah Turki. Cerzon (Menteri Luar Negeri Inggris saat itu) menyampaikan pidato di depan parlemen Inggris, “Sesungguhnya kita telah menghancurkan Turki sehingga Turki tidak akan dapat bangun lagi setelah itu. Sebab kita telah menghancurkan kekuatannya yang terwujud dalam dua hal, yaitu Islam dan khilafah”.
Jadi, terakhir kaum muslimin hidup dalam naungan Islam adalah di tahun 1924, tepatnya tanggal 3 Maret tatkala Khilafah Usmaniyah yang berpusat di Turki alias Konstantinopel diruntuhkan oleh kaki tangan Inggris keturunan Yahudi, Musthafa Kemal Attaturk. Nah, dialah yang mengeluarkan perintah untuk mengusir Khalifah Abdul Majid bin Abdul Aziz, Khalifah (pemimpin) terakhir kaum muslimin ke Swiss. Sebelumnya Kemal mengumumkan bahwa Majelis Nasional Turki telah menyetujui penghapusan khilafah. Akibatnya, umat Islam terkota-kotak di berbagai negeri berdasarkan letak geografis yang beraneka ragam, yang sebagian besarnya berada di bawah kekuasaan musuh yang nonmuslim, Inggris, Perancis, Italia, Belanda, dan Rusia.
Di setiap negeri tersebut, kaum kafir telah mengangkat penguasa yang bersedia tunduk kepada mereka dari kalangan penduduk pribumi. Para penguasa ini adalah orang-orang yang menaati perintah kaum kafir tersebut dan mampu menjaga stabilitas negerinya. Kaum nonmuslim segera mengganti undang-undang dan peraturan Islam yang diterapkan di tengah-tengah rakyat dengan undang-undang dan peraturan milik mereka, serta mengubah kurikulum pendidikan untuk mencetak generasi-generasi baru yang memercayai presepsi kehidupan menurut Barat, serta memusuhi akidah dan syariat Islam. Khilafah Islamiyah dihancurkan secara total, dan aktivitas untuk mengembalikan serta mendakwahkannya dianggap sebagai tindakan kriminal yang dapat dijatuhi sanksi oleh undang-undang. Harta kekayaan dan potensi alam milik kaum muslimin telah dirampok oleh penjajah nonmuslim yang telah mengeksploitasi kekayaan tersebut dengan cara yang seburuk-buruknya dan telah menghinakan kaum muslimin dengan sehina-hinanya.
Faktor kemunduran peradaban Islam pada tahun 1250-1800 :
1. Kurangnya rasa tanggung jawab para pemimpin negara akan pentingnya menjaga wilayah kekuasaan yang luas
2. Persoalan penduduk yang heterogen menyulitkan penyatuan dalam negara
3. Lemahnya sikap para pemimpin negara
4. Krisis ekonomi yang dialami oleh negara Islam
5. Merosotnya moral para pemimpin yang berpengaruh pada kedaulatan negara
6. Tidak ada perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
7. Konflik antara kerajaan Islam dengan Kristen
8. Sistem peralihan kekuasaan yang menimbulkan perselisihan antarumat Islam