Baitul Arqam (BA) merupakan salah satu bentuk internalisasi nilai-nilai Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai program perkaderan resmi, BA menjadi bagian penting dalam membangun komitmen ideologis dan loyalitas warga Muhammadiyah. Di lingkungan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, BA dilaksanakan secara berkala guna memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai tersebut, terutama bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan kampus.
Pada pelaksanaan BA kali ini, kegiatan berlangsung di Fakultas Kedokteran UNISA Yogyakarta dengan diikuti oleh 22 dosen yang terdiri dari unsur dekanat, ketua program studi (kaprodi), serta para dosen lainnya. Acara pembukaan dilaksanakan pada Sabtu, 15 Februari 2025, sebagai tanda dimulainya proses pembelajaran dan penguatan nilai-nilai persyarikatan bagi para peserta. Kehadiran dosen dalam BA ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam memperkokoh identitas Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah.
Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam sambutannya menekankan bahwa peserta BA diharapkan dapat menginternalisasi nilai-nilai Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke dalam kehidupan akademik dan profesional mereka. Fakultas Kedokteran UNISA tidak hanya sebagai tempat pendidikan kedokteran, tetapi juga sebagai lahan dakwah yang mengamalkan nilai-nilai Islam berkemajuan. Oleh karena itu, BA menjadi instrumen penting dalam membentuk karakter dan etos kerja para dosen yang sesuai dengan visi dan misi UNISA.
Selain itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta juga menegaskan bahwa BA adalah bagian dari sistem pengelolaan amal usaha Muhammadiyah yang harus terus dijalankan. BA memiliki peran sentral dalam menjaga kesinambungan nilai-nilai organisasi serta memastikan bahwa para akademisi dan tenaga pendidik di UNISA memiliki pemahaman yang utuh terhadap ideologi Muhammadiyah. Dengan demikian, BA bukan hanya sebatas kegiatan seremonial, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam membangun komitmen keislaman dan kebangsaan.
Pada akhirnya, Ketua BPH berharap para peserta BA dapat mengamalkan nilai-nilai Muhammadiyah tidak hanya dalam lingkungan kerja di Fakultas Kedokteran, tetapi juga dalam kehidupan keluarga dan sosial bermasyarakat. Implementasi nilai-nilai tersebut diharapkan mampu membawa dampak positif yang lebih luas, baik dalam konteks pendidikan, pelayanan kesehatan, maupun dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih berkeadaban.