(Kelompok 8)

Mahluk hidup memiliki karakteristik khusus seperti bergerak, berkembang biak, tumbuh, berkembang, dan peka terhadap rangsangan. Nutrisi adalah kebutuhan pokok mereka, yang diperoleh dari makanan untuk bertahan hidup. Reproduksi merupakan upaya mempertahankan keturunan, dan proses biologis melibatkan pembentukan dan pemecahan zat.
Berbagai teori telah dikemukakan untuk menjelaskan asal usul kehidupan:
1. Teori Abiogenesis: Dikemukakan oleh Aristoteles, menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda mati.
2. Teori Biogenesis: Menolak abiogenesis, dengan bukti ilmiah dari Francesco Redi bahwa kehidupan tidak muncul dari benda mati.
3. Teori Cosmozoic: Mengusulkan bahwa kehidupan berasal dari luar angkasa dan dibawa ke Bumi melalui benda angkasa.
4. Teori Penciptaan: Berasal dari ajaran agama yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh Tuhan.
5. Teori Biologi Modern: Menggunakan pendekatan ilmiah untuk menjelaskan asal usul kehidupan.

Dalam konteks agama, khususnya Islam, penciptaan kehidupan dijelaskan dalam Al-Qur’an, yang menyatakan bahwa Allah SWT menciptakan langit, bumi, dan isinya dalam enam masa, termasuk manusia yang diciptakan dari saripati tanah.
Dan telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.” (Q.S Qaf 38)


Dan kami sesungguhnya telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan dalam tempat kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan itu mahluk hidup yang berbentuk lain. Maka maha suci Allah. Pencipta yang paling baik.” (Q.S Al Mu’minun 23: 12-14)
Dengan demikian, berbagai teori ini menawarkan perspektif yang berbeda tentang asal usul kehidupan, mulai dari penjelasan ilmiah hingga kepercayaan agama.