Bagikan

Dra.Siti Syamsiyatun.,MA.,Ph.D

Pengantar materi dibawakan dengan 3 pertanyaan kepada peserta :

  1. Sebutkan 2 tantangan yang anda hadapi sebagai dosen.?
  2. Apa tantangan terbesar yang dihadapi anak atau mahasiswi  kita saat ini hingga 5 tahun kedepan.?
  3. Tuliskan 2 kondisi atau situasi yang sangat anda harapkan diwujudkan di lingkungan keluarga, tempat kerja, dan di masyarakat.?

Finlad adalah negaraa dengan pendidikan yang terbaik, mulai dari sopan santunya, keluarganya dan lain sebagainya dengan pola asuh yang baik.

Isu isu perempuan didunia global :

  1. Budaya patriarki yang masih kuat : meskipun gerakan feminsmi atau keadilan sudah 1 abad masih susah, orang memandang laki laki untuk memimpin lebih mampu dari perempuan, atau membuat kesalahan laki laki yang membuat kesalahan dimaklumi sedangkan perempuan tidak, kalua laki laki banyak bicara dimaklumi kalua perempuan itu cerewet padahal apa yang dilakukan sama.
  2. Rendahnya partisipasi perempuan di pusat pengambilan keputusan ( the lack of women in positions power.. : jadi misalnya di unisa di kaprodi didekan fakultas di rektorat. Pembagian tugas dosen antara laki laki dan perempuan, pembagian umur maksimal anatar laki laki dan perempuan karna perempuan mempunya masa umur reproduksi yang dimana masa mempunyai anak. Ada aspek aspek tertentu laki laki tidak mengalami apa yang dialami perempuan.
  3. Kekerasan berbasis gender :
  4. Sexism, racism, dan ketimpangan ekonomi :
  5. Rendahnya aspek dan penghargaan atas pekerjaan pekerjaan pengasuhan, perawatan ( care giving )
  6. Mengatur antara karir dan tugas keibuan :
  7. Normalisasi misogini : misogini adalah sikap pandangan mengganggap perumpaun yang buruk, missal ada permpuan menggunakan pakain mini lalu di suilin salhanya menggunakan pakaian mini, kenapa orang tidak memandangan bahwa yang salah adalah orang yang mengolok olok. Pandangan misogini menormalisasi perempuan seakan akan perempuan yang selalu salah. Kalua ada keindahan atau berprrstasi kita pangkas karna kita tidak bisa menahan hawa nafsu. 
  8. Layanan kesehatan reproduksi
  9. Kebijakan pemerintah pada berbagai lini, termasuk riset, pendidikan, ekonomi, politik.
  10. Kurangnya waktu me time, berkontemplasi dan berefleksi :

Dari hal kecil membantu perempuan atau istri itu penting dilakukan oleh suami, jadi kenali teralalu sibuk jadi tidak lagi ada keharmonisan didalam keluarga atau hubungan.

Data pada komnas ham kekerasan seksual berbasis inses semakin meningkat.

Jadi banyak sekali hubungan sudah broken tapi tidak mau menalak karna tidak mau menanggung. Belum tentu wanita yang meminta talak adalah wanita yang buruk bisa jadi dari sumai. Kemudian sadar hokum, kemudian mengatur kebutuhan anatar uang, pendidikan, dan lain halnya.

Closing : Fidunnya wa fil akhirtul hasanah

Pertanyaan :

  1. sebenarnya apa yang dirasakan oleh perempuan terhadap kami para laki laki.?
  2. Para sumai dosen UNISA sudah mengerti betul posisi dosen  perempuan UNISA
  3. Pemberian jatah DPR misalnya itu justru mendegradisakn perempuan, karna perempuan sebenarnya bisa bersaing.
  4. Perempuan perempuan yang memakai rok mini wajib diperkosa, secara sosiologis hawa nafsu laki laki lebih tinggi, kita harus sam sama harus terjadi keselarasan.? Jawaban : mengatur diri akhlak, dalam situasi apapun, jangan pernah menjadi alasan hawa nafsu besar. Yang penting itu mengatur dan mengkontrol ada diotak kita. Wanita berpakain mini jangan salhkan mereka, karan kita tidak bisa mengkontrol mereka hanya mereka sendiri yang mengatur dan mengkontrol mereka sendiri.
  5. Isu isu yang terjadi lebih banyak menggungat ke perempuan.?