Pada Selasa (5/4), Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan Kajian Tematik dengan mengangkat tema Spirit Bulan Ramadhan untuk Meningkatkan budaya 5 AS; Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja tuntas dan Kerja Mumtaz. Dalam Kajian ini dihadiri oleh Seluruh Civitas Akademika Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Acara ini disampaikan oleh Ibu Warsiti, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat, selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang dipandu oleh Ibu Andari Wuri Astuti, S.SiT., M.PH.,Ph.D. Pada kesempatan kali ini, Kajian Tematik diselenggarakan melalui Platform Zoom Meeting dan disiarkan secara live di akun Youtube LPPI Unisa Yogyakarta.

Beliau menyampaikan bahwasanya bulan suci Ramadhan ini adalah momen yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri, beberapa cara dalam meningkatkan kualitas diri bisa yaitu dengan menjadi pribadi yang lebih giat dalam melakukan tugas serta lebih banyak lagi dalam menghasilkan karya.

Beliau juga menyampaikan bahwa Sebagai Khalifah Fill Ardh, baik dosen, tenaga didik dan semua yang bekerja di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, dalam melakukan pekerjaan serta tugas menjadi civitas akademika sudah semestinya menjadikan pekerjaan sebagai media untuk beribadah kepada Allah. Dengan menjadikan UNISA sendiri sebagai tempat lahan untuk beramar ma’ruf nahi munkar serta berusaha untuk menjadikan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta terus berkembang.

Rektor UNISA Yogyakarta menyampaikan bahwa melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh serta meniatkan dengan ikhlas adalah bentuk kerja dari 5 AS; Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja tuntas dan Kerja Mumtaz. Bekerja juga merupakan bentuk jihad di jalan Allah. Jihad untuk menjadi pribadi mandiri dengan tidak meminta-minta.

Rektor UNISA Yogyakarta memberikan pesan kepada Civitas Akademika bahwa dalam bekerja perlu memaknai akan setiap yang dilakukan memiliki peran penting di dalamnya. Dalam memaknai tersebut Ibu Warsiti menyampaikan sebuah cerita tentang seorang Tukang Batu dengan seseorang yang bertemu dengannya. “Apa yang Bapak rasakan saat Bapak menjalani profesi sebagai tukang batu?” tanya seseorang kepada tukang batu. Lantas tukang batu itu menjawab, “Saya merasa senang menjalani profesi saya sebagai tukang batu, walaupun pekerjaan yang dikatakan kecil. Tapi, dengan profesi ini saya dapat ikut serta membangun gedung ataupun masjid yang tentunya tempat-tempat itu digunakan dengan sebaik-baiknya.”

Dari cerita tersebut Rektor UNISA Yogyakarta memberikan amanat kepada seluruh Civitas Akademika bahwa dalam bekerja perlu dimaknai secara mendalam. Bekerja merupakan salah satu langkah menjadi Khalifah Fill Ardh. Maka dalam bulan Ramadhan ini untuk menjadi pribadi yang positif dapat melakukan beberapa cara yaitu; pertama, penghayatan, yaitu menghayati apa yang dilakukan dan dikerjakan saat ini dengan begitu akan muncul rasa untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu pekerjaan. Kedua, bersungguh-sungguh. Dengan bersungguh-sungguh maka dalam melakukan sesuatu akan timbul rasa ikhlas dari dalam hati untuk melakukan pekerjaan walaupun pekerjaan itu berat. Ketiga, istiqomah, yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus (kontinu). Suatu kebaikan hendaknya dilakukan dengan istiqomah.

Penulis : Suny Izzatun Niswah/2010301107/S1 Fisioterapi