Bencana banjir bandang dan tanah longsor dalam beberapa waktu terakhir telah kembali melanda sejumlah wilayah di Sumatera, khususnya di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Peristiwa ini telah menimbulkan duka mendalam dengan dilaporkannya korban jiwa dan kerugian material yang besar.
Pusat Krisis Kesehatan mencatat, salah satu kejadian banjir terjadi di beberapa kecamatan di Tanah Datar, Sumatera Barat. Selain kerusakan infrastruktur, dampak bencana ini juga terasa signifikan di sektor pendidikan. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyebutkan bahwa layanan pendidikan di tiga provinsi tersebut masih lumpuh dan ribuan siswa terancam putus sekolah.
Kemendiktisaintek (Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi) mencatat bahwa puluhan ribu mahasiswa juga menjadi korban langsung, baik karena tempat tinggal yang rusak maupun terhambatnya proses akademik. Berbagai kampus di Indonesia, termasuk yang berada di Yogyakarta, mulai mengambil langkah untuk memberikan keringanan, seperti pengurangan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan dukungan biaya hidup bagi mahasiswa mereka yang terdampak.
UNISA Yogyakarta Turut Berduka dan Bergerak Ringankan Beban Korban
Di tengah duka yang melanda, semangat kemanusiaan menggerakkan berbagai pihak untuk memberikan bantuan. Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menjadi salah satu institusi pendidikan yang dengan cepat menunjukkan kepeduliannya.
UNISA Yogyakarta dilaporkan telah mengirimkan Tim Tanggap Bencana ke lokasi-lokasi terdampak di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Tim sukarelawan ini berfokus pada penanganan di bidang krusial, yaitu psikososial dan kesehatan, yang seringkali menjadi kebutuhan mendesak setelah trauma bencana. Dalam pelaksanaannya, Tim UNISA ini berkoordinasi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) DIY.
Wakil Rektor UNISA menyatakan bahwa sebagai institusi dengan wawasan kesehatan dan keislaman, UNISA terpanggil untuk hadir bersama para penyintas.
Meskipun laporan spesifik menyebutkan Tim Tanggap Bencana UNISA, dapat dipastikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang masif seperti ini sangat erat kaitannya dengan peran dan fungsi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNISA atau unit di bawahnya. LPPM memiliki mandat untuk menyelenggarakan dan mengorganisir kegiatan pengabdian yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk dalam situasi tanggap bencana.
Bantuan yang Diberikan UNISA Meliputi:
- Pengerahan Sumber Daya Manusia (SDM): Pengiriman tim relawan ahli di bidang psikososial dan kesehatan.
- Dukungan Finansial: Pemberian bantuan biaya hidup dan penyediaan peralatan bagi mahasiswa UNISA sendiri yang rumahnya terdampak bencana.
- Misi Kemanusiaan: Keterlibatan langsung dalam membantu korban banjir dan longsor di tiga provinsi.
Aksi cepat tanggap ini merupakan wujud nyata solidaritas civitas akademika UNISA dalam meringankan beban masyarakat dan mahasiswa yang terdampak, sekaligus memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran, baik untuk internal kampus maupun masyarakat luas.